h

Minggu, 28 Agustus 2011

Planaria


Planaria adalah nama umum yang diberikan kepada banyak non-parasit cacing pipih kelas Turbellaria . Hal ini juga nama sebuah genus dalam keluarga Planariidae, planaria. Kadang-kadang, juga mengacu pada Dugesia genus. Planaria yang umum ke banyak bagian dunia, hidup di air asin dan kolam baik air tawar dan sungai. Beberapa spesies terestrial dan ditemukan di bawah kayu, di dalam atau di tanah, dan pada tanaman di daerah lembab.Hewan ini bergerak dengan mengalahkan silia pada dermis ventral, yang memungkinkan mereka untuk meluncur pada film lendir. Beberapa bergerak dengan undulations seluruh tubuh oleh kontraksi otot-otot yang dibangun ke dalam membran tubuh.Beberapa planaria menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menumbuhkan bagian tubuh yang hilang. Sebagai contoh, planaria split memanjang atau melintang akan beregenerasi menjadi dua individu yang terpisah. Panjang planaria 'berkisar dari 1 sampai 20 milimeter (0,04-0,8 dalam), [1] dan beberapa spesies planaria memiliki dua mata-spot (juga dikenal sebagai ocelli) yang dapat mendeteksi intensitas cahaya, sementara yang lain memiliki mata-beberapa tempat. Tindakan mata-spot sebagai fotoreseptor dan digunakan untuk menjauh dari sumber cahaya. Planaria memiliki lapisan kuman tiga (ektoderm, mesoderm, dan endoderm), dan acoelomate (yaitu mereka memiliki tubuh yang sangat padat tanpa rongga tubuh). Mereka memiliki saluran pencernaan tunggal pembukaan, di planaria Tricladida ini terdiri dari satu cabang anterior dan posterior dua cabang.

Planaria sp. adalah invertebrata berupa cacing pipih cokelat gelap yang menarik untuk diamati baik morfologi maupun perilakunya. Planaria sp. menunjukkan berbagai perilaku sebagai respon terhadap berbagai macam rangsang yang meliputi cahaya, sentuhan, aroma, dan rasa. Selain itu daya regenerasi Planaria sp. sangat unik, dimana planaria mampu memperbaiki bagian tubuh yang tidak sempurna menjadi bagian yang utuh seperti semula dalam waktu yang relatif singkat.

Planaria dugesia
Planaria merupakan hewan yang hidup bebas dengan habitat yang berbeda-beda, beragam dari perairan yang yang berarus lambat sampai pada perairan danau dan tertutupi oleh bebatuan atau dedaunan. Planaria merupakan organisme yang ideal untuk dipelajari karena kemampuannya untuk belajar yang cukup tinggi. Meskipun ia hanya memiliki system saraf yang sederhana, yakni hanya berupa ganglion-ganglion dan otak ‘primitive’ yang terkonsentrasi pada daerah ujung anterior (kepala) (Levin, 2005). Planaria merupakan pemakan makanan yang beraneka ragam (versatile feeder), ia juga mampu mencari-cari dan memakan bangkai hewan lain yang telah mati. Planaria memiliki tubuh pipih (dorsoventral), bilateral simetri dan tidak bersegmen. tubuh bagian dorsal memiliki auricle (aurikula / berbentuk telinga) dan eyespot (bintik mata), sedangkan tubuh bagian ventral terdapat mulut, pharynk, dan lubang kelamin. Tubuh memiliki peredaran darah, anus, dan coelom. Sedangkan system sarafnya masih sangat sederhana.

planaria dan bagian-bagiannya
Mata planaria disebut dengan eye spot merpakan bintik mata yang sensitif terhadap cahaya matahari  sehingga planaria lebih banyak menghasbiskan banyak waktu di bawah bebatuan atau daun-daun. Pada kepala terdapat bagian yang mirip dengan bentuk telinga  (auricle) dipenuhi oleh banyak reseptor kimia. Menggerakan kepala yang kesatu sisi ke sisi lain sehingga menyebabkan planaria mengetahui atau merasakan adanya sinyal kimia (bau) yang berdifusi dari sumber makanan.
Planaria memiliki kemampuan untuk bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara seksual adalah musiman, dan merekan merupakan hermafrodit, yakni memiliki keduanya, organ kelamin jantan dan betina. Telur dari seekor planaria hanya bisa difertilisasi oleh sperma dari yang lainnya. Setelah fertilisasi, di habitat alaminya, telur-telur dan yolk dibungkus oleh lapisan lengket yang bisa melekat dibawah batu-batu. Setelah musim kawin, organ kelamin didegenerasi dan kemudian meregenerasi kembali saat musim kawin tiba kembali. Untuk bereproduksi secara seksual, planaria menjalani proses yang dinamakan pembelahan melintang (transverse fission). Tubuh planaria terbagi menjadi dua fragment di bawah farink dan setiap porsi meregenerasi bagian tubuh yang hilang oleh jalan sel bakal (stem cell) yang dinamakan neoblast (Microsoft Encarta Reference Library, 2004)


pembelahan melintang

Planaria merupakan salah satu anggota dari phylum platyhelminthes dari kelas turbelaria. Spesies yang paling umum dijumpai dari planaria adalah Dugesia dorotocephala, Cura foremani, dan Phagocata velata, Dugesia tigrina dan Phagocata vernalis dan Procotyla fluviatilis.

sumber: wikipedia bebas

1 komentar:

Anonim mengatakan...

(_)(_)=====D~

Posting Komentar