h

Senin, 29 Agustus 2011

Matoa (buah asal papua)


dari kecil icip-icip buah matoa , tapi baru sekarang saya mem-posting nya ke blog saya ini..! hem...  bagi anda yang belum pernah mencoba.. di rekomendasikan untuk segera mencobanya,, sekilas buah ini 2x lipat lebih manis dari buah lengkeng dan setebal daging buah rambutan serta aroma yang khas dari buah ini... penasaran..? makanya segera coba...
Matoa (Pometia pinnata) merupakan tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian.
Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tah
un).
Di Papua dikenal 2 (dua) jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Dilihat dari jenis warna buahnya, baik Matoa Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu matoa merah, kuning, dan hijau. Ciri pembeda tersebut sebagaimana disajikan pada tabel berikut:




Jenis
Parameter Pembeda
Warna Kulit Buah
Daun
Warna Bunga
Matoa Hijau
Hijau
Lebar, tebal, hijau tua
Coklat
Matoa Kuning
Kuning
Memanjang, kurang tebal, hijau muda
Kuning
Matoa Merah
Merah
Agak bulat/oval, tipis, hijau kekuningan
Coklat
Buah matoa dapat dikonsumsi segar. Cita rasa buah ini sangat khas seperti rasa rambutan bercampur dengan lengkeng dan sedikit rasa durian. Karena rasa dan aroma yang dikandungnya membuat matoa memiliki nilai ekonomi penting bagi masyarakat Papua. Harga jual rata-rata mencapai Rp. 20.000/kg bahkan sering lebih dan tidak pernah murah, buah ini banyak dipesan peminat di luar Papua sebagai oleh-oleh. Bila sedang musim buah matoa banyak dijual di pasar-pasar, pedagang kaki lima, maupun dijual di tepi jalan. Buah matoa mempunyai kulit buah relatif tebal dan keras sehingga dapat tahan lama jika disimpan yaitu bisa disimpan hingga 1 minggu tanpa perlakuan pengawetan dan jika disimpan dalam suhu 5-10oC buah matoa dapat dipertahankan hingga 20 hari. Tanaman matoa dapat diperbanyak dengan menggunakan biji, cangkok, stek maupun sambung. Pada perbanyakan dengan biji sebaiknya terlebih dahulu disemaikan dalam polybag dan jika sudah cukup kuat dapat dilakukan pemindahan ke lapangan/kebun. Jarak tanam yang umum adalah 8 sampai 12 meter (Atq).
ketinggian pohon ini berkisar antara 7- 15 meter, dengan tekstur pohon yang mempunyai cabang-cabang yang cukup panjang.. serta daun yang panjang


Di Papua sendiri pohon matoa sebenarnya tumbuh secara liar di hutan-hutan. Ini adalah sejenis tumbuhan rambutan, atau dalam ilmu biologi disebut berasal dari keluarga rambutan-rambutanan (Sapindaceae). Sedangkan jenisnya dalam bahasa latin disebut pometia pinnata.

Di Papua New Guinea, buah matoa dikenal dengan sebutan taun. Sedangkan di daerah-daerah lainnya, sebutannya juga bermacam-macam, antara lain : ganggo, jagir, jampania, kasai, kase, kungkil, lamusi, lanteneng, lengsar, mutoa, pakam, sapen, tawan, tawang dan wusel. Artinya, buah ini sebenarnya juga dijumpai di daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun orang lebih mengenai buah matoa ini berasal dari Papua, namun jangan heran kalau di sebuah shopping center di Yogya Anda akan menjumpai buah matoa dari Temanggung.

Buah matoa yang dijumpai di Jawa atau tempat-tempat lain, pada umumnya tidak sebagai hasil budidaya, melainkan sekedar hasil sampingan dari tanaman hias yang tumbuh di halaman-halaman yang cukup luas, atau bahkan hasil dari pohon matoa yang tumbuh liar. Di Papua, pohon matoa yang semula tumbuh liar kini menjadi semakin naik gengsinya. Apalagi semenjak (mantan) presiden Megawati mencanangkan penanaman berbagai jenis pohon asli Indonesia seperti cempaka Aceh, meranti Kalimantan dan matoa Papua sebagai pohon lestari, di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, beberapa tahun yang lalu.


mau bibit matoa..? saya punya dirumah... yang berminat silahkan koment + cantumkan email 


1 komentar:

salisberyfahn mengatakan...

Top 10 best slots casinos in India - JTM Hub
Best slot casinos 안동 출장샵 in India · Lucky 777 · JCB Casino 충청북도 출장샵 · Slot88 부천 출장안마 · Slotz Casino · Slotnova · Slotz Casino · 고양 출장샵 Slot88 Casino 구미 출장마사지 · Slotty Casino · SlotWolf Casino.

Posting Komentar